Twitter

Selasa, 09 Oktober 2012

Petang Dirundung Gelap


Silau! Aku berseru dalam karung.
Ku diamkan ruang ini menguraiku.
Seakan aku menggila dan tak tahu bertempurung.
Berkasnya tak terbendung, menghujatku dalam beku.

Petang beralaskan bumi,
terkesiap dalam beberapa helai yang ku maklumi.
Gelap merundungi lelap,
terbelalak dalam beberapa waktu yang ku lalap.

Bukan aku hebat menahan kedinginan,
atau aku kuat menjalani kesendirian,
kadang ada penjuru, yang menyebut kesepian,
kadang ada celah, yang merasuki kesunyian.

Tak salah langit menampakkan megah.
Tak salah rumput menapaki tajam.
Hanya sebatang kara yang menjuntai nan gagah.
Tapi peka, membuatku lemah dan terus menghujam,
hitam, tolong hentikan,
sesak ini terus serasa dirajam.


Surabaya, 9 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar