Jumat, 26 April 2013. Aku
terkejut mendapati kabar dari Bapak kalau Ibu masuk Rumah Sakit. Apalagi kali
ini penyebabnya tidak sama dengan operasi patah tulang kaki beberapa bulan
lalu. Ini beda lagi. Katanya radang syaraf tulang belakang. Dan itu membuat ibu
tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. Seketika seharian itu pikiranku
jadi tidak fokus karena memikirkan ibu.
Aku hari ini ada jadwal latihan
band dengan teman sejurusan dan rapat di sekre Sinematografi UA, selain itu aku
juga meminta tolong Mandor, temanku sejurusan untuk membenahi laptopku. Aku
sedikit kebingungan mengatur waktu. In
the end, aku berakhir mengorbankan jadwal latihan band. Padahal aku sudah
ngempet pengen gebuk-gebuk drum atau genjreng-genjreng gitar pake distorsi.
Tapi ya sudahlah, aku nggak punya waktu banyak.
Setelah laptopku kembali sehat
dari sakit Blue Screen Of Dead, aku berterimakasih kepada Mandor, dan
menyegerakan diri untuk ke rapat di sekre sinema kampus C. Sebelumnya, aku
meminta maaf dulu kepada teman-temanku yang sudah terlanjur aku ajak latihan
band. Karena gak enak sama mereka. Aku yang inisiatif ngajak latihan tapi aku
sendiri yang mengacaukan.
Sore pukul empat. Aku mempercepat
langkahku menuju sekre sinema. Berharap aku bisa segera mengkoordinasi
teman-teman divisiku untuk mengadakan 2 acara les edukasi esok dan beberapa
hari ke depan. And, voila. Aku justru mendapati rasa sungkan di sekre.
Teman-teman sedang mengadakan bersih-bersih sekre. Dan tentu saja, aku sebagai
orang yang baru datang dan yang butuh segera bergegas pergi lagi, jadi tidak
enak hati. Tapi ya sudahlah. Aku sendiri berusaha menenangkan diriku dan
akhirnya bisa mengkoordinasikan semua yang aku rasa perlu didiskusikan sebelum
aku cabut. Well, aku nggak pandai menyampaikan pesan. Aku nggak mau alasan
ibuku sakit jadi penghambat koordinasiku dengan orang-orang di sini. Tapi at
least teman-temanku mengerti dan memahami situasiku saat ini, aku jadi sedikit
lega.
Aku mempercepat laju motorku ke
kosan. Aku memasukkan barang-barang dan pakaian seperlunya, dengan estimasi aku
belum akan kembali ke Surabaya kira-kira seminggu ke depan. Entah, instingku
berkata demikian. Tidak ada maksud untuk lari dari rutinitas, ini tentang
prioritas!
I still remember a quote from
anonymous: “Family is number one.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar