Twitter

Senin, 13 Mei 2013

Cerita dari Kasur Pendamping Pasien #5: Infeksi yang Tak Terdeteksi




Aku menulis ini hari Rabu, 8 Mei 2013. Dan sampai sekarang infeksi yang menyebabkan GBS pada Ibu belum diketahui. Hanya saja aku bersyukur, hari ini tepat 2 minggu Ibuku masuk rumah sakit, dan alhamdulillah Ibu sudah bisa berdiri dan berjalan sendiri, walau masih tertatih dikit-dikit. Beda sekali dengan kondisi Ibu ketika awal masuk rumah sakit.

Ibu masuk Rumah Sakit Semen Gresik, Tuban, pada hari Rabu 24 April 2013. Kondisi Ibu di sini semakin memburuk. Atas rujukan dokter, Ibu dibawa ke Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG), Gresik, pada hari Jumat 26 April 2013 agar bisa ditangani langsung oleh dokter Yusuf, dokter syaraf yang ada di RSSG Gresik.

Dari awal Ibu sudah difoto ronsen bermacam-macam. Bahkan sampai di RSSG Gresik, Ibu masih difoto lagi. Tapi kali ini fokusnya ke paru-paru. Karena dokter mencurigai adanya infeksi di bagian situ. Aku pun ikut meyakini, karena setahun yang lalu kalau tidak salah, Ibu sempat batuk-batuk parah. Tapi sama dokter cuma dikasih obat batuk biasa. Asumsiku, barangkali itu batuk ada kaitannya sama infeksi di paru-paru. Hingga akhirnya dokter syaraf bekerja sama dengan dokter paru-paru, kemudian Ibu di-USG dan foto lagi, eh, ternyata dokter paru-paru menyatakan tidak ada infeksi di bagian situ.

Aku menjadi semakin heran. Lantas di mana infeksinya?

Liver pun dicek oleh dokter Yusuf, tetapi hasilnya juga nihil. Lantas aku ingat Ibu sempat operasi patah tulang di kaki beberapa bulan lalu, dan Ibu pernah sambat jahitannya kebuka. Akhirnya aku sampaikan itu ke dokter, dan dokter pun saat ini sedang menelitinya.

Well, di mana pun infeksinya, aku harap tidak ditemukan di bagian vital. Aku cuma ingin infeksinya segera ditemukan dan Ibu bisa lekas memperoleh penyembuhan yang maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar