Penyakit ini adalah salah satu
dari beberapa penyakit langka yang membuat syaraf gerak bermasalah. Well, aku
share sedikit pemahamanku mengenai penyakit ini. Jika ada yang salah, mohon
koreksinya ya.
Sepemahamanku, penyakit ini
adalah penyakit ‘nebeng’ yang perlu diwaspadai. Karena penyakit ini sebetulnya
disebabkan oleh adanya infeksi di dalam tubuh terlebih dahulu. Jadi, sistemasi
timbulnya penyakit ini diawali oleh infeksi di dalam tubuh (bisa juga
disebabkan bekas operasi yang tidak beres) kemudian virus menyebar di peredaran
darah pasien. Nah, imun dari tubuh pasien tidak bisa membedakan sel syaraf dan
virus yang harus dilawan. Imun justru menyerang sel syaraf penggerak, dan ini
berakibat syaraf penggerak jadi bermasalah sehingga beberapa anggota tubuh
seperti tangan dan kaki jadi tidak bisa digerakkan.
Selengkapnya tentang GBS, aku
baca di www.camar25.com/2012/11/radang-syaraf-penyebab-kelumpuhan.html
Ngeri, sebenernya. Kalau sampai
tahap yang fatal bisa menyerang pernafasan. Selain itu penyembuhannya memakan waktu
lama. Tergantung sudah seberapa parah penyakitnya ketika dibawa ke rumah sakit
sih. Untung, ibuku cepat dilarikan ke rumah sakit.
Kronologisnya, Ibu sempat
terjatuh di restoran pada hari Minggu 21 April 2013, tapi jatuhnya nggak parah
sih, tapi sempet curiga ini penyebabnya. Senin 22 April 2013, Ibu menemani
Bapak pergi ke Batam. Ibu tidak merasakan apapun yang aneh awalnya. Hingga
Selasa 23 April 2013, Ibu merasakan kesemutan di tangan dan kaki. Tapi ibu
masih sanggup berjalan dari hotel sampai ke gedung acara yang jaraknya lumayan
jauh. Kemudian Rabu 24 April 2013, kesemutan di tangan dan kaki Ibu sudah luar
biasa rasanya. Akhirnya Bapak yang membawa dan mengurus semua barang-barang
yang dibawa mereka ke Batam. Pokoknya Ibu tidak boleh terbebani apapun. Sampai
akhirnya tiba di bandara Ibu sudah lemas. Tepat Rabu malam, Ibuku sampai di
rumah, kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik yang di Tuban.
Jadi, tidak ada jeda sama sekali
di kasusnya Ibuku. Aku rasa, penanganan di Ibuku sudah benar-benar cepat. Jadi
spekulasiku, Ibu tidak akan memakan waktu berbulan-bulan, seperti contoh
penyembuhan GBS yang aku baca di internet.
Penyakit ini bisa dibantu
penyembuhannya dengan suntikan Immuno Globulin. Semacam cairan tubuh manusia.
Kalo yang diinjeksikan ke Ibuku, mereknya Gammaraas. Beruntung, Ibu ini
sakitnya masih tanggungan perusahaan. Kalau tidak mungkin kami bakal berpikir
dua kali untuk mengiyakan suntikan Immuno Globulin ini. Bayangkan saja, satu
botol kecil itu harganya sekitar 3 jutaan! Sedangkan Ibuku harus diinjeksi obat
ini 2 kali sehari, tiap sore dan maghrib, selama 5 hari berturut-turut. Total
buat Immuno Globulin doang bisa sampe 30 jutaan. Fyuh.
Untuk obat-obatan yang diminum,
aku kurang tahu. Pokoknya ada 2 hingga 4 jenis pil yang biasa diminum Ibu dari
pagi sampai malam. Dan Ibu sama Bapak pake nambahin obat penyembuhan dengan
membeli obat cina, yang mereknya Niwana (yang katanya Ibuku rasanya kayak
pasir) sama Super Green Food (pil yang diminum 10 butir sekali masuk, baunya
kayak pakan ikan).
Well aku nggak begitu percaya
sama obat cina ini. Tapi ya sudahlah, Bapak dan Ibuku yang percaya obat ini
bisa membantu. Jadi aku hanya membantu Ibu mengembalikan kepercayaan dirinya
untuk sembuh dengan turut mendukung penggunaan obat-obat sodaranya Binahong
ini.
Ada lagi, Ibu percaya sama cerita
mas Andik, suami kakak pertamaku, kalau makan pisang bisa membantu nyembuhin
otot-otot yang kaku. Kalau ceritanya mas Andik sih ekstrim ya. Katanya ada
orang di desa, stroke, terus gak pake obat cuma makan pisang tiap hari uda
sembuh sehat wal afiat. Well, tapi akhirnya nambah lagi daftar obat tambahan
yang bakal dikonsumsi Ibu: “pisang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar