Kami menemukan jalan yang maybe benar. Tetapi, jam telah
menunjukkan pukul 17.00, nek gak salah.
Dan kami pun memutuskan untuk berhenti sejenak di dekat toko
warga sekitar dan bertanya tentang jalan ke Teluk Hijau.
“Kabut akan segera turun, jangan nekat...” samar-samar aku
dengar ucapan itu dari salah satu warga.
Memang sih, dari sini aja uda keliatan
di depan kalo kabut dari bukit itu lagi otewe turun ke kampung. Akan tetapi,
bukan commcampers namanya kalo nggak nekat. Setelah berdiskusi singkat, kami
memutuskan untuk tetap lanjut menuju Teluk Hijau. Atau setidaknya sampai di pos
penjagaannya lah.
Jalanan semakin gelap. Kami yang di bus berpelukan. Yo gak
lah.
Sepanjang perjalanan yang diiringi langit yang semakin gelap,
beberapa diantara kami masih ada yang bercanda untuk mencairkan ketegangan. Ada
juga yang berdoa dengan sisa-sisa keimanan yang ada. Dan akhirnya kami melihat
gapura, serta deburan suara ombak yang membahana.
Oh God, sepertinya jalan terang sudah di depan.
Kami melewati jalanan bebatuan yang membuat elep sampai
kegembosan ban belakang. Well, guyonannya sih itu gara-gara mbak Hutami yang
duduk di bangku sebelah kanan elep. Tapi ya rasional ajalah, itu gara-gara bebatuan
yang kasarnya gak suopan...ditambah bobot mbak Hutami juga #eh
Oke, kita nemuin suatu padang rumput yang luas. Dengan kegelapan
yang menyelimuti, kami, ya, kami semua, melihat ada siluet kerbau makan rumput.
Ya, KERBAU. *jeng jeng*
Maybe konyol. Emang itu padang rumput. Tapi NGAPAIN KEBO DI
DEKET PANTE??
Itu mungkin yang ada di benak temen-temen yang paranoid
melihat kebo-nyante-dipinggir-pante.
Oke, singkat cerita, kita akhirnya sampai di pos penjagaan
Teluk Hijau.
Aku sudah mencium bau petualangan di sini.
Jam menunjukkan sudah lewat maghrib. Dan kami semua
menurunkan barang-barang kami di pos ini.
Rencananya bis dan elep ditinggal di
pos, dan kami jalan kaki menuju teluk hijau. Dan rencananya sih aku uda
mbayangin kita semua bakal menyusur hutan malam-malam dan kemping di pantai
sampai pagi.
Tapi semua tidak seindah yang dibayangkan...
--foto: Banjer sedang berkonsolidasi dengan Pak Penjaga, situasi sudah aman terkendali saat itu--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar