Twitter

Sabtu, 09 Maret 2013

“Misi Menapaki Teluk Hijau” Chapter IX : Liburan Yang Sebenarnya


HUU YEAH!

TELUK HIJAU J



Ternyata jarak antara Teluk Batu dan Teluk Hijau itu cuman sejengkal dua jengkal doang!

Baru aja aku menapakkan kaki di jalan yang aku kira awalnya bakal masuk hutan lagi. Eh ternyata, aku cuman perlu ngelewatin semak-semak dikit untuk sampai ke Teluk Hijau!

Dan, aku setuju dengan katanya Sitha, "YOIKI LIBURAN TEMENAN", atau ini dia LIBURAN YANG SEBENARNYA, hehe.

Di sini, semua kepenatan dan kejenuhan yang dirasakan selama di perkuliahan dan perkotaan rasanya amblas semua! Kami sangat menikmati waktu berharga kami di sini.

Ada yang mancing ikan macem Jemblunk, sayang gak dapet, hahaha.

Ada yang menuju ke ujung teluk macem mas Bontang dan mas Ejak, disusul rombongan wanita commcampers.

Ada yang bikin istana pasir macem Bima, Elsa, Dianto dan aku. Meskipun harus menangis karena dihancurkan godzilla Gimon.

Ada yang mendirikan markas dan memulai masak-masak macem Mandor dkk.

Ada yang main di air terjun, main air di laut, dan akhirnya, gak di Sempu, gak di sini. Aku tetep jadi manusia pasir asusila yang dibikinin susu dan titit yang gede dari pasir dan kayu. Pfft.


Well, intinya di sini kami bersenang-senang dengan bahagia. Berasa Teluk Hijau ini cuma punya kami saja.

Aku, Sitha, Banjer, Elsa, Kang Uman, Ermeyta, dan beberapa temen lainnya akhirnya bermain air laut bersama. Gelombang ombak yang kadang meninggi itu bikin kami tertawa-tertawa sendiri ketika kami terkena air dan sensasi ‘tarikannya’. Sumpah, ini arusnya deres. Aku aja yang nekat ke tengah tipis-tipis, hampir tenggelam karena terbawa arus. Tapi untungnya aku berenang tepat pas arusnya mengarah ke sungai, akhirnya aku berhasil menyelamatkan diriku sendiri.

Tapi... akhirnya aku kenak batu karang. Punggungku lecet dikit. Yaweslah, maybe itu peringatan buat aku yang sok-sokan ngelawan arus. Padahal arusnya deres bangets, fyuh.


Setelah kami semua puas bermain dengan ombak, kami membersihkan diri di air terjun kecil yang bisa dijumpai di tempat yang agak menyudut di Teluk Hijau.

Oh meen, airnya tawar, dan ini SEGER PUOL. Hahaha.

Setelah membersihkan diri dari pasir dan asinnya air laut di sini, kami bergabung dengan teman-teman yang sudah menyiapkan tenda dan tempat masak-masak untuk mengisi perut sambil bersantai.

Well, aku ngerasa bersalah di sini. Aku baru numpahin susu coklat anget yang udah susah-susah dibuat sama temen-temen. Hiks.

Ada lagi yang seru di sini. Mas Gimon bikin minuman dari campuran nutrisari, air, dan alkohol. Yep, alkohol 70% -_-

Minuman ini ditujukan untuk monyet yang ternyata udah ngintipin aktivitas kami dari atas pohon. Karena dicurigai akan mengganggu, akhirnya Mas Gimon mbikinin minum racikan ini, and....

Voila!

Monyetnya sukses dibuat mabuk K

Setelah puas memabukkan seekor monyet dan kami juga sudah cukup mengisi tenaga, akhirnya sekitar jam 12an kami putuskan untuk kembali ke pos penjagaan.

Duh, sebenernya aku juga masih belum ikhlas ninggalin Teluk Hijau yang asri ini. Tapi ya mau gimana lagi, sebentar lagi kami semua akan menuju ke tujuan utama kami, yang tentunya kami juga harus menyiapkan tenaga lebih.

Kawah Ijen! We'll coming soon!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar