HUU YEAH!
TELUK HIJAU J
Ternyata jarak antara Teluk Batu dan Teluk Hijau itu cuman
sejengkal dua jengkal doang!
Baru aja aku menapakkan kaki di jalan yang aku kira awalnya
bakal masuk hutan lagi. Eh ternyata, aku cuman perlu ngelewatin semak-semak
dikit untuk sampai ke Teluk Hijau!
Dan, aku setuju dengan katanya Sitha, "YOIKI LIBURAN TEMENAN", atau ini dia LIBURAN YANG
SEBENARNYA, hehe.
Di sini, semua kepenatan dan kejenuhan yang dirasakan selama
di perkuliahan dan perkotaan rasanya amblas semua! Kami sangat menikmati waktu
berharga kami di sini.
Ada yang mancing ikan macem Jemblunk, sayang gak dapet,
hahaha.
Ada yang menuju ke ujung teluk macem mas Bontang dan mas
Ejak, disusul rombongan wanita commcampers.
Ada yang bikin istana pasir macem Bima, Elsa, Dianto dan
aku. Meskipun harus menangis karena dihancurkan godzilla Gimon.
Ada yang mendirikan markas dan memulai masak-masak macem
Mandor dkk.
Ada yang main di air terjun, main air di laut, dan akhirnya,
gak di Sempu, gak di sini. Aku tetep jadi manusia pasir asusila yang dibikinin
susu dan titit yang gede dari pasir dan kayu. Pfft.
Well, intinya di sini kami bersenang-senang dengan bahagia.
Berasa Teluk Hijau ini cuma punya kami saja.
Aku, Sitha, Banjer, Elsa, Kang Uman, Ermeyta, dan beberapa
temen lainnya akhirnya bermain air laut bersama. Gelombang ombak yang kadang
meninggi itu bikin kami tertawa-tertawa sendiri ketika kami terkena air dan
sensasi ‘tarikannya’. Sumpah, ini arusnya deres. Aku aja yang nekat ke tengah
tipis-tipis, hampir tenggelam karena terbawa arus. Tapi untungnya aku berenang
tepat pas arusnya mengarah ke sungai, akhirnya aku berhasil menyelamatkan
diriku sendiri.
Tapi... akhirnya aku kenak batu karang. Punggungku lecet
dikit. Yaweslah, maybe itu peringatan buat aku yang sok-sokan ngelawan arus. Padahal
arusnya deres bangets, fyuh.
Setelah kami semua puas bermain dengan ombak, kami
membersihkan diri di air terjun kecil yang bisa dijumpai di tempat yang agak
menyudut di Teluk Hijau.
Oh meen, airnya tawar, dan ini SEGER PUOL. Hahaha.
Setelah membersihkan diri dari pasir dan asinnya air laut di
sini, kami bergabung dengan teman-teman yang sudah menyiapkan tenda dan tempat
masak-masak untuk mengisi perut sambil bersantai.
Well, aku ngerasa bersalah di sini. Aku baru numpahin susu
coklat anget yang udah susah-susah dibuat sama temen-temen. Hiks.
Ada lagi yang seru di sini. Mas Gimon bikin minuman dari
campuran nutrisari, air, dan alkohol. Yep, alkohol 70% -_-
Minuman ini ditujukan untuk monyet yang ternyata udah
ngintipin aktivitas kami dari atas pohon. Karena dicurigai akan mengganggu,
akhirnya Mas Gimon mbikinin minum racikan ini, and....
Voila!
Monyetnya sukses dibuat mabuk K
Setelah puas memabukkan seekor monyet dan kami juga sudah
cukup mengisi tenaga, akhirnya sekitar jam 12an kami putuskan untuk kembali ke
pos penjagaan.
Duh, sebenernya aku juga masih belum ikhlas ninggalin Teluk
Hijau yang asri ini. Tapi ya mau gimana lagi, sebentar lagi kami semua akan
menuju ke tujuan utama kami, yang tentunya kami juga harus menyiapkan tenaga
lebih.
Kawah Ijen! We'll coming soon!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar