Twitter

Jumat, 13 Juli 2012

Catatan Perjalanan ke Sempu XI : Karena Jalan Pulang Tak Semudah Menggenjreng Gitar

Pulang.

Hanya itu sekarang yang ada di pikiran kami ber24.

Kami kembali menyusuri hutan. Namun sayangnya meskipun melewati jalan yang sama dengan jalan waktu berangkat, ternyata pulangnya terasa lebih berat. Kami lebih sering berhenti untuk beristirahat, dan mengumpulkan sisa tenaga untuk mengangkat tas lagi. Apalagi aku, tasku terasa lebih berat dan tentenganku adalah gitar. Pesan moral dari cerita ini: Jangan pernah membawa gitar untuk camping kecuali bawa mobil dan ada softcase gitarnya.

MONSTER sudah tidak seberat waktu berangkat, pula. Tugas mengangkat MONSTER kini ditangani oleh Kopler. Bisri mengangkut tasnya sendiri, dan ia bahkan membentuk tim karaoke. Ya, tim karaoke. -_-
Tim yang menjadi penengah antara barisan depan dan barisan belakang. Tim yang bernyanyi ke sana ke masri mengusir lelah dan sepi dengan lagu. Tim yang berisi sekumpulan penyanyi yang gagal ikut American Idol. Tim yang bergembira ria ketika menyanyikan lagu-lagu galau...

"Jika memang dirimu lah tulang rusukku, kau akan kembali pada tubuh ini..."

"Sebenarnya aku ingin mengungkapkan rasa tapi mengapa aku selalu tak bisa..."

"Jujur, aku tak sanggup, aku tak bisa, aku tak mampu dan aku tertatih..."


Tim yang... Ah, tim apapun lah -_-


Seperti yang aku katakan sebelumnya, kami sering berhenti karena telah memaksa tenaga kami yang sudah melampaui batas. Dan sepanjang perjalanan, jika tim karaoke mengusir lelah dan sepi dengan bernyanyi, maka aku punya gitar untuk mengusir nyamuk. Ehm. Setidaknya dengan menggenjreng gitar dan bernyanyi sebisanya aku masih kuat berjalan dan bahkan aku juga masih bisa bergenjreng sambil berjalan. Sayangnya, sekali lagi, perjalanan pulang ini memang tak semudah menggenjreng gitar. -_-

Jalan demi jalan telah kami susuri kembali, dan tepat ketika waktu menunjukkan pukul 16.00, akhirnya, kami tiba di pantai, dimana kami mengawali perjalanan menuju Segoro Anakan ini. Jikalau berangkat tadi membutuhkan waktu jalan satu setengah jam, maka pulangnya membutuhkan waktu hampir dua kali lipatnya.

Yah, melelahkan, memang. Tapi aku gak bisa mbayangin gimana kalau seandainya saat ini juga kami masih tersesat di hutan dan masih belum menemukan jalan keluar. Pasti macan kumbang, ular, dan zombie akan muncul menampakkan dirinya dan memakan kami satu per satu.

oke, skip.

Sebelum menyeberang pulang, aku menyempatkan foto-foto dulu sebentar. Pemandangan senja di pulau ini benar-benar indah, sayang aku hanya bisa meng-capturenya dengan HP. Tapi hasilnya lumayan kok,


Itu Mega, yang nongol di sebelah kiri. Karena katanya foto nggak ada modelnya itu kurang asik -_-

Dan sekarang, kami membagi dua kelompok besar lagi untuk bergantian menyeberang.

Well, we are going to home now. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar