Malam ini Bapak membelikanku nasi pecel untuk makan malam.
Aku jadi teringat, dulu sewaktu aku masih kecil aku senang sekali dibelikan nasi pecel untuk makan. Bahkan aku juga selalu minta ikut untuk membelinya. Sekarang aku juga merasa senang ketika Bapak pulang membawakan nasi pecel tiga bungkus.
Hanya saja, waktu telah membuat beberapa hal menjadi beda...
Dulu aku senang sekali ketika mengalahkan Bapakku cepet-cepetan ngabisin nasi pecel. Karena saat itu aku masih kecil, badanku tidak sebesar Bapak, porsi makanku juga harusnya lebih sedikit. Tapi ternyata aku bisa mengalahkan Bapak, dan langsung saat itu juga aku gak bisa gerak karena kekenyangan.
Hari ini, sudah tidak ada yang namanya cepet-cepetan ngabisin nasi pecel.
Aku sudah pasti lebih cepat daripada Bapak. Karena kini gigi Bapakku sudah tidak selengkap dulu. Sehingga untuk mengunyah nasi, apalagi peyek, pun membutuhkan waktu lebih lama lagi. Tapi Bapakku masih tetap bisa meghabiskan makannya tepat setelah aku selesai menghabiskan makanku pula. Andai usia Bapakku kembali ke beberapa tahun yang lalu, pasti aku sudah kalah dengan telak.
Well,
Tulisan ini aku tulis untuk mengingatkanku, bahwa Bapakku sudah berusia mendekati senja. Dan aku, Yordhan F. A. Bayhaqi, yang dulunya seorang anak SD yang polos dan tidak tahu apa-apa tentang dunia orang dewasa, kini sudah berstatus mahasiswa.
Hal ini membuatku berpikir,
Aku harus bisa lebih baik daripada Bapakku di waktu muda dulu.
Aku tahu, aku adalah anak terakhir. Tapi aku laki-laki.
Semoga aku bisa menggantikan peranmu, melindungi dan menjaga keluarga, serta membuatmu bangga kepadaku, Bapak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar